Rabu, 12 Desember 2007

Anak Kampoeng Choyy...!!


Hidup di desa memang susah dan terbelakang masalah informasi dan teknologi khususnya tentang komputer. Seperti apa yang saya alami, saya baru melihat computer nanti disaat saya duduk di bangku SMK itupun karena saya hijra kekota. Namun diwaktu itu, ketertinggalan akan hal teknologi dan informasi, saya rasa wajar – wajar saja karena orang - orang di kota juga belum semuanya mengerti dan memiliki computer. Hanya orang - orang yang memiliki uang yang lebih yang dapat memlikinya,selaing harganya yang mahal, pengoprasianya juga membutuhkan biaya untuk kursus.
Ada pengalaman lucu yang sulit aku lupakan, disaat pertama kali saya melihat yang namanya computer, saya menganggap computer itu hanya sekedar menulis surat ,buku dan lain-lain. Ceritanya begini,mungkin sebagian besar yang namanya manusia memiliki perasaan penasaran, seperti perasaan saya waktu itu, jika melihat sesuatu yang baru. Pembaca suda tahu kalau orang baru selalu mau mencoba, akhirnya tanpa pikir panjang maka saya mencoba. Disaat aku mencoba, karena pikiranku samaji dengan mesin ketik nah akhirnya ku tindis – tindismi key board, tapi lamai ku tunggu apa yang saya harapkan akan muncul dalam monitor, tidak ada yang muncul. Tersentak kaget dan pucat memendam rasa takut, karena saya mengira bahwa computer orang rusak gara-gara aku. Duduk termenung dan berpikir bagaimana solusinya, tidak lama yang punya computer datang menghampiri aku. Detak jantung semakin keras,rasa – rasa saya ingin lari karena takut akan di marahi. Dengan wajah serius beliau bertanya, anda kenapa.? Saya lihat kamu pucat sekali,! Dengan wajah pasrah saya sampaikan hal yang barusan saya alami. Kenapai ini parner na setenga matimaka,tindis – tindis huruf, na kenapa huruf yang ku tindis tidak muncul …………………….????????? Ahaahaahaaahaa, kenapa ketawa …??? Ahaahaahaaahaa…..! kenapa ketawa …??? Entah apa di benaknya waktu itu, beliau langsung tertawa terbahak bahak. Ahahaaahaahaaaha, na lipatki badanya temanku tertawa. Dalam keadaan penasaran saya dibikin takut lagi, dengan wajah malu bercampur pucat. Ku paksai bicara, akhirnya dia jelaskan pada saya satu persatu dasar dasarnya bagai mana caranya mengoprasikan computer. Ternyata, Waaa du’dudududuuuuuuu betul betul dih, kita tau mi ces to yang namanya orang belum tahu computer.